4 Prasyarat Sukses

Seri SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat - Artikel #058



Prasyarat adalah sesuatu yang mutlak harus tersedia sebelum syarat-syarat ditetapkan. Ini berarti prasyarat jauh mendahului sebuah aktivitas, bahkan sebelum perencanaan aktivitas disusun, dan bersifat “one or zero”. Dia harus ada atau bila tidak, aktivitas itu tidak perlu dilakukan sama sekali. Ibarat anda ingin menanam beberapa batang pohon mangga, maka prasyaratnya anda harus memiliki sebidang lahan tanah. Tanpa itu, lupakan saja keinginan anda itu. (anda toh belum dapat menanam beberapa pohon mangga secara hydrophonic). Sedangkan syaratnya antara lain tanahnya cukup subur atau bibitnya bagus, dan lain-lain.

Di dalam proses transformasi, terdapat empat prasyarat sukses yakni :

 Rasa Kedaruratan
 Komitmen
 Pergeseran Paradigma
 Standar Kinerja Tinggi

Mari kita bahas masing-masing butir diatas.

Rasa Kedaruratan
Rasa kedaruratan (sense of urgency) seperti telah dijelaskan pada Stepping Stone terdahulu, merupakan prasyarat pertama yang harus dimiliki dengan jalan membentuknya secara taktis. Ada beberapa langkah yang dapat dipakai untuk membangkitkan rasa kedaruratan orang lain atau diri sendiri.

Pertama, hadapkan diri dengan kenyataan yang sesungguhnya. Banyak diantara kita yang sebenarnya tidak berani menghadapi kenyataan yang sebenarnya terjadi dengan menipu diri seakan-akan tidak melihatnya, mengindarinya, menghibur diri atau meyakinkan dirinya bahwa tidak terjadi sesuatu yang perlu dicemaskan. Tunjukkan fakta dan data, bukalah mata dan hati, dan salami makna yang terkandung didalamnya, biarpun sakit. Karena pedih itu yang harus dirasakan.

Kedua, berikan tantangan apa yang akan terjadi apabila keadaan diatas tetap diabaikan, atau dibiarkan berlanjut. Orang umumnya mulai terbuka mata dan hatinya – juga karena takut - jika mengetahui akibat yang lebih parah akan menimpanya.

Ketiga, ciptakan krisis sebagai terapi kejut dengan membenturkannya pada beberapa kesulitan kecil berupa miniatur bencana bila terus mengabaikannya. Orang akan mengalami ‘shock’ dan mulai bertanya, mengeluh, mengomel dan mungkin memprotes. Namun itu berarti mereka mulai memperhatikannya.

Keempat, berbicara dengan para pihak yang tidak puas, entah itu pelanggan, karyawan, anggota tim, regulator atau stakeholder lainnya. Ketidak-puasan mereka berupa keluhan, omelan dan protes mereka dapat menyadarkan kita bahwa sesuatu yang salah tengah terjadi.

Kelima, kurangi rasa puas diri berlebihan (complacency) dengan memotong berbagai kemewahan yang diberikan selama ini sebagai hasil dari kesuksesan yang telah dicapai. Seperti halnya terapi kejut, inipun akan menimbulkan perhatian bahwa sesuatu telah terjadi.

Keenam, pelajari masalah yang ada. Dengan tekun mempelajarinya secara mendalam, segala aspek dari suatu masalah berikut dampak dan akibatnya akan kita pahami dan kenali. Sesuatu yang tampak biasa bagi orang awam akan menjadi menjadi berbeda dalam kaca mata orang yang mempelajarinya secara mendalam. Para pakar tertentu dapat menerjemahkan berbagai macam aspek aspek yang terkandung dalam bidang persoalan tersebut.

Komitmen
Komitmen, sekali lagi tentang komitmen. Seperti diuraikan pada nilai-nilai SOBAT betapa komitmen memegang peranan sangat penting bahkan menjadi unsur utama dalam nilai integritas, disini komitmen bahkan menjadi prasyarat berhasilnya proses transformasi.

Kesungguhan tekad atau komitmen dapat anda ukur dengan melihat besarnya alokasi sumberdaya, ketauladanan dan keuletan, penempatannya sebagai prioritas, penunjukan ataupun penyediaan orang yang kompeten, serta konsistensi dalam merinci dan memonitor tindak lanjutnya. Lihat juga lampiran 1 buku "Semua Orang Bisa Hebat". Tanpa adanya komitmen yang tinggi proses transformasi niscaya akan layu sebelum berkembang.

NEXT TOPICS

  • Berpikir 'DAN' bukan 'ATAU'
  • Berpikir Induktif
  • Berpikir Ekstrapolatif
  • Mental KERE
  • Kompromi Bukanlah Win-Win
  • Gagal itu juga Sukses!
  • Tujuan Nan Takkan Pernah Gagal
  • QUIZ Sobat
  • Konsep WEIJI
  • Jangan Menghormati PERBEDAAN!

Very Inspiring Video

Recent Comments