Integritas

Seri SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat - Artikel #010

Salah satu dari 3 nilai dasar SOBAT adalah Integritas. Kata ini banyak diucapkan tetapi patut disangsikan pemahaman sebenarnya. SOBAT sangat menekankan pengertian atas values yang menjadi pondasi bangunan Tim berkinerja hebat, dan ingat values disini diartikan sebagai sesatu ang berkoar, membara dan tertanam kuat dalam sanubari seseorang sehingga memudahkannya mengatakan 'TIDAK'! untuk hal yang bertentangan dengan nilai itu.
Mari kita mulai memahami Integritas dalam SOBAT.
Integritas (sense of integrity) berasal dari kata integer yang bermakna satu. Nilai integritas diartikan sebagai sebuah sikap mental yang menjunjung tinggi kesatuan, keutuhan (wholeness) atau kebersamaan yang erat terpadu. Integritas juga berarti kesatuan antara pikiranperkataan perbuatan. Jadi, seseorang dikatakan memiliki integritas apabila ia selalu bersikap mengedepankan keutuhan dan persatuan dilingkungannya, dengan membuktikan diri mengatakan apa yang dipikirkan serta melakukan apa yang telah dikatakannya. Istilah “satu kata dengan perbuatan” tidak cukup mewakili arti integritas karena orang dapat melakukan persis seperti yang ia katakan namun dengan membawa pikiran atau maksud berbeda, hidden agenda.

Jelas terlihat bahwa didalam integritas tercakup pula nilai komitmen yang tinggi terhadap kesatuan, keutuhan dan keberhasilan kelompok. Kata komitmen yang diterjemahkan dari bahasa Inggris commitment, karena kosa kata dalam bahasa kita tidak memiliki padanan yang pas, mengandung pengertian tekad, janji, niat, semangat yang tinggi untuk menyukseskan apa yang telah menjadi kesepakatan, atau sesuatu yang telah ditetapkan bersama. Memberikan komitmen berarti mengikatkan diri pada sesuatu dan berupaya keras untuk memenuhinya.
Untuk mengetahui besarnya komitmen seseorang, periksalah dengan sungguh-sungguh seberapa tinggi ia menempatkan hal yang menjadi komitmennya itu dalam skala prioritas. Bila ia meletakkannya sebagai prioritas utama berarti ia benar-benar berkomitmen.
Tinggi rendahnya sebuah komitmen dapat diukur pula dari seberapa besar yang bersangkutan memberikan dukungan dengan menyediakan sumber daya yang dikuasainya demi keberhasilan tujuan. Sumber daya tidak harus bertopang pada sumber dana, tetapi yang lebih utama adalah pikiran, waktu, tenaga dan jangan lupa hal yang penting ini: hati!
Selain itu, tinggi rendahnya komitmen ditentukan juga dari konsistensi orang tersebut dalam menghadapi hambatan yang ada. Seberapa besar upaya dan seberapa ngotot orang yang bersangkutan menghadapi tantangan, tekanan, halangan dan hambatan yang menghadang, menentukan tinggi rendah komitmennya.
Ukuran berikutnya adalah kreativitas. Seberapa kreatif yang bersangkutan mencari jalan keluar yang berbeda dari biasanya, serta jeli mengembangkannya dalam menyelesaikan hal tersebut dengan tuntas, tidak bekerja secara tanggung.
Hal terakhir yang dapat dipakai untuk melihat tingginya sebuah komitmen adalah rencana dan langkah Tindak Lanjut. Seberapa rinci dan jelas tindak lanjut dijabarkan dalam langkah-langkah konkrit. Bila ini tidak, biasanya hanya menjadi lips service semata. Agar lebih jelas silakan melihat format mengukur level komitment pada Lampiran 1 buku ini.
Kembali kepada integritas.
Disamping komitmen, integritas mencakup pula nilai kejujuran yakni jujur kepada diri sendiri dengan benar-benar mengatakan yang dipikirkan dan benar-benar melakukan yang dikatakan, serta jujur kepada orang lain dengan mewujudkan apa yang telah disepakati bersama.
Selain itu, integritas mencakup pula nilai kebersamaan yang ditengarai dalam sikap dan perilaku mendahului kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi sesaat. Disadari sepenuhnya bahwa kepentingan pribadi akan terpenuhi dengan berlebih jika kita berani menundanya, demi pencapaian yang lebih besar.
Didalam integritas juga terkandung nilai peduli yaitu ikut memperhatikan (concern). Peduli pada kepentingan orang lain, pada kesulitan mereka, kebutuhan mereka, serta juga peduli pada kegembiraan mereka. Ikut merasa gembira ketika mereka bahagia dan berempati ketika mereka sedang mengalami kesulitan.
Oleh karena itu orang yang memiliki integritas juga menjunjung etika. Ia selalu bersikap etis dalam tutur dan tindakan sesuai dengan kepeduliannya pada sesama dan lingkungannya.
Tidak ketinggalan adalah nilai kesetiaan yang juga terkandung dalam integritas. Setia pada kebenaran, pada kesepakatan, atau tujuan-tujuan bersama. Seorang yang memiliki integritas tidak akan meninggalkan begitu saja atau mengkhianati kelompoknya, mengail di air keruh atau menjadi musuh dalam selimut. Dia juga tidak akan bermuka dua, bersandiwara atau mempunyai agenda tersembunyi.
Tidaklah heran bila integritas seringkali merupakan tuntutan utama dalam banyak organisasi atau kelompok. Bahkan bisa dikatakan semua kelompok-kelompok radikal, kelompok-kelompok eksklusif, serta gangster-gangster kriminal menuntut integritas yang mutlak dari setiap anggotanya. Tidak terkecuali Mafioso, Triad, Yazuka, Brigade Merah maupun Al Qaeda.

NEXT TOPICS

  • Berpikir 'DAN' bukan 'ATAU'
  • Berpikir Induktif
  • Berpikir Ekstrapolatif
  • Mental KERE
  • Kompromi Bukanlah Win-Win
  • Gagal itu juga Sukses!
  • Tujuan Nan Takkan Pernah Gagal
  • QUIZ Sobat
  • Konsep WEIJI
  • Jangan Menghormati PERBEDAAN!

Very Inspiring Video

Recent Comments