Tahap Solid

Seri SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat - Artikel #028
Bermodalkan keberaturan yang dibangun diatas norma-norma team, segala tugas menjadi jauh lebih mudah diselesaikan secara efektif. Kinerja team semakin tinggi dari waktu ke waktu. Team dilihat sebagai kelompok yang berprestasi dan tangguh. Team dikatakan memasuki masa keemasannya, the Golden Age.

Team biasanya mulai mewujudkan kinerjanya dengan mendiagnosa, memecahkan masalah, serta memilih dan mempraktekkan perubahan-perubahan yang diperlukan. Sekali lagi, disini anggota team semakin saling mengerti dan menerima kekuatan dan kelemahan masing-masing dan mampu mendayagunakan peran setiap anggotanya.

Beberapa perasaan dan perilaku yang mudah dikenali dalam Tahap Solid antara lain:

 Anggota memiliki pemahaman atas proses di dalam kelompok dan personal, serta lebih mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing.
 Perubahan diri yang konstruktif
 Mampu bekerja mengatasi masalah-masalah team
 Terikat lekat dengan team

Team kini telah menjadi unit yang padu dan kohesif. Anda dapat merasakan bila teaim anda telah mencapai tahap ini dari mulai banyaknya tugas dan pekerjaan yang dapat diselesaikan.
Dalam Tahap Solid ini, kekompakan team terlihat menonjol. Semua aspek dari 8 pilar team berkinerja tinggi mereka miliki. Tahap ini juga ditandai dari semangat mendahulukan team yang begitu besar, rasa kepemilikan (sense of ownership) yang tinggi, kebanggaan serta kepercayaan diri yang mengagumkan.

Hal yang positif dari rasa bangga dan percaya diri yang besar adalah apabila itu diiringi dengan kesadaran karena mereka bekerja dalam kelompok yang hebat. Diluar itu mereka sadar bahwa mereka orang-orang biasa saja. Sebaliknya akan menjadi negatif bila mereka merasa dirinyalah yang hebat yang membuat kelompok itu menjadi hebat. Mereka beranggapan bahwa team ini hebat karena didukung oleh personil-personil yang hebat. Kepercayaan diri yang besar disertai anggapan seperti itu akan mendorong mereka berpendirian akan mampu berbuat yang sama di tempat dan kelompok lain. 

Banyak contoh yang membuktikan kekeliruan mereka. Ambil misal personil tertentu dari grup musik hebat seperti The Beatles, Rolling Stones, Deep Purple, Koes Bersaudara ketika masa jayanya melakukan solo carier. Mereka semua gagal dan akhirnya frustrasi. Sementara grup yang ditinggalkannya tetap eksis dan makin hebat tanpa kehadiran mereka. Koes Plus bahkan lebih berjaya dan dikenal orang dari pada Koes Bersaudara walau (karena?) dimasuki orang asing, Murry, yang tidak sedarah.

Contoh lain dapat kita lihat dari fenomena klub sepak bola kaya raya Spanyol, Real Madrid. Berambisi membangun sebuah team sepakbola paling tangguh sejagat raya, mereka mengumpulkan pemain-pemain paling jago sedunia seperti Zinedine Zidane, Roberto Carlos, Luis Figo, Ronaldo, Mihael Owen, David Beckham, Robinho dan lain-lain dengan biaya transfer yang luar biasa besarnya. Para pemain yang memiliki nama besar diatas memang memiliki kepiawaian olah bola (ball skill) yang luar biasa serta terbukti memiliki reputasi hebat bersama klubnya semula. Ronaldo misalnya, sampai dijuluki The Fenomenon, dan 3 kali meraih gelar pesepak bola terbaik di planet ini. Para pemain lainnya sebagian besar terbukti sukses membawa negaranya menjuarai World Cup, Champions Cup, aaupun Libertadores, serta segudang cup-cup bergengsi lainnya. Real Madrid dan para pendukungnya dengan bangga memberikan gelar team bertaburan bintang itu sebagai El Galacticos, alias team jagat raya. Namun apa yang kita saksikan hingga penghujung 2005 ini tak satupun gelar yang mereka raih. Alih-alih Piala Champions, bahkan untuk menjuarai La Liga – julukan untuk Liga Spanyol – mereka sering keok dari team-team biasa saja atau bahkan dari team-team marginal, sehingga lebih layak diberi julukan ‘El Kampungidos’.

Sekali lagi ini membuktikan dan mengingatkan keadilan Tuhan dan semangat dari SOBAT bahwa sesuatu yang hebat bukan hak ekslusif orang-orang yang terlahir dengan bakat dan/atau sumberdaya yang luar biasa saja, tetapi disediakan juga olehNYA bagi orang-orang biasa dengan cara-cara yang biasa pula. 

Keluar-biasaannya terletak pada nilai-nilai yang dianut para pelakunya. Tiga nilai dasar yang menjadi pondasi team berkinerja hebat adalah kunci keluar-biasaan itu. Dan harap dicatat bahwa nilai-nilai itu dapat dimiliki oleh siapapun yang berkehendak memilikinya. 
Ini hanya soal pilihan.

NEXT TOPICS

  • Berpikir 'DAN' bukan 'ATAU'
  • Berpikir Induktif
  • Berpikir Ekstrapolatif
  • Mental KERE
  • Kompromi Bukanlah Win-Win
  • Gagal itu juga Sukses!
  • Tujuan Nan Takkan Pernah Gagal
  • QUIZ Sobat
  • Konsep WEIJI
  • Jangan Menghormati PERBEDAAN!

Very Inspiring Video

Recent Comments