Antara Tugas dan Cinta

Seri SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat - Artikel #061

Sebagai anggota team dan terutama sebagai team leader maupun fasilitator, anda hendaknya memperhatikan secara sama pentingnya dua kesibukan lain yakni TUGAS yang harus dikerjakan serta MANUSIA sebagai subyek pelakunya.

Setiap pekerjaan, terutama dalam kerjasama team, selalu terkandung kedua aspek itu:

Team yang hebat selalu memperhatikan kedua aspek itu secara serentak, tidak mendahulukan salah satu diantaranya. Bahkan pada awal kehidupannya, team lebih banyak mengelola aspek manusianya baru kemudian tugas dapat dijalankan dengan baik.

Penting disini dibahas mengingat hasil observasi dan pengalaman di berbagai bidang pekerjaan menunjukkan adanya ketimpangan dalam memperlakukan kedua aspek itu. Para eksekutif dan manager muda cenderung terpaku pada persoalan menyelesaikan tugas sesegera mungkin namun kurang memiliki sensitivitas atau perhatian (caring) yang dibutuhkan oleh rekan kerja atau anak buah mereka.



Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa para pekerja dan eksekutif muda memiliki kepandaian, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, semangat kerja dan ambisi yang tinggi, namun kurang memiliki empati. Akibatnya mereka sangat percaya diri namun tidak terampil membangun kerjasama team. Ini tampak jelas saat menghadapi dead line atau ketika krisis datang menerpa mereka.

Krisis sering datang tanpa permisi, tanpa tanda-tanda, dan muncul tanpa memberi kesempatan bersiap diri. Ibarat kita masuk ke sebuah rung di malam hari dan lampu penerang tiba-tiba padam. Kita akan kehilangan orientasi dan arah, informasi menjadi simpang siur, tidak ada pegangan yang pasti untuk melangkah. Dalam hal demikian, karakter asli seseorang yang sudah menjadi kebiasaannya akan muncul sebagai respons. Jika tidak terbiasa berempati, anda tentu dapat membayangkan sikap dan perilaku seperti apa yang akan muncul.

Sebagai anggota team yang hebat, anda akan bereaksi lain pada saat krisis menghantam. Dalam penanganan tugas anda menunjukkan ketegasan (decisiveness) bertindak diimbangi dengan sensitivitas tinggi terhadap rekan team anda.

Ketegasan bertindak diperlihatkan dalam bentuk:

* Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, berdasarkan data yang ada.
* Fokus keluar, yakni bagaimana anggota team mempengaruhi lingkungan eksternal.
* Mendahulukan tindakan-tindakan stabilisasi, agar lingkungan segera kembali stabil.


Sedangkan sensitivitas ditunjukkan melalui :

* Empati untuk menghilangkan penderiataan anggota team.
* Mengembalikan keadaan emosional anggota sehingga mereka dapat kembali kompeten dan menjadi anggota yang kontributif lagi.
* Fokus kedalam, yakni bagaimana membantu anggota lain di dalam team.
* Mendahulukan tindakan stabilisasi empati unyuk memulihkan jiwa anggota.

Adapun kualitas sikap anggota Team Yang Hebat dan juga hendaknya harus dimiliki oleh para leader dalam menghadapi suatu krisis dicirikan dalam 11 poin berikut ini:
  1. Tenang dan Terkendali
  2. Perhatian Pada Manusia
  3. Giat Berkomnikasi
  4. Menetapkan Prioritas
  5. Meletakkan Harapan
  6. Meyakinkan Kembali Pelanggan
  7. Terlihat Kehadirannya
  8. Kembali Ke Tugas
  9. Mansiawi
  10. Fokus Pada Tindakan
  11. Membangun Kesatuan Jiwa
Bahasan masing-masing butir diatas akan dtuangkan dalam artikel 11 Kualitas Leader Dalam Krisis.

NEXT TOPICS

  • Berpikir 'DAN' bukan 'ATAU'
  • Berpikir Induktif
  • Berpikir Ekstrapolatif
  • Mental KERE
  • Kompromi Bukanlah Win-Win
  • Gagal itu juga Sukses!
  • Tujuan Nan Takkan Pernah Gagal
  • QUIZ Sobat
  • Konsep WEIJI
  • Jangan Menghormati PERBEDAAN!

Very Inspiring Video

Recent Comments