Kompromi Bukan Win-Win Solution

Seri SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat - Artikel #051

Betapa sering sudah kita mendengar kata kompromi manakala terjadi perbedaan pendapat. Ketika hal itu terjadi orang sering berucap "Mari kita cari jalan tengahnya, biar win-win,". Benarkah jalan tengah atau kompromi memberikan hasil yang menang-menang?

Coba simak cerita berikut yang saya alami beberapa waktu yang lalu.

Sore itu, dalam perjalanan dari Tenggarong menuju Balikpapan saya meminta supir kami berhenti di tepi sungai Mahakam yang luas itu agar saya bisa 'menikmati' isi perut bumi kita seperti batubara, diangkut dengan tongkang atau kapal untuk dikirim entah ke negeri mana. Saya mengelus dada melihat kekayaan kita dijual begitu saja tanpa nilai tambah yang berarti. Kita memang hanya pandai mengambil saja tanpa penciptaan atau kreasi untuk menghasilkan sinergi demi kemakmuran rakyat.

Meski UUD 45 mengamanatkan seluruh isi bumi air dan udara dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, saya selalu menyangsikan dua perkara dalam pasal 33 itu. Pertama, kata rakyat, rakyat yang mana? Rakyat sekarang atau rakyat anak cucu kita dimasa yang akan datang? Kenapa dihabisin sekarang? Kenapa pula yang menikmati segelintir 'rakyat' yang sangat sungguh diragukan 'kerakyatannya'? Rakyat kan masyarakat terbanyak yang merepresentasikan 80% bangsa Indonesia, yang miskin, sederhana, lugu, bahkan papa. Sedangkan mereka yang menikmati itu, sama sekali tidak miskin, sama sekali tidak sama dengan gambaran 80 % orang Indonresia itu? Apa pula hak kita mengeruknya begitu saja tanpa menyisakan kepada anak cucu kita? Mereka kan rakyat Indonesia juga! Kenapa mereka harus tidak kebagian?
Kedua, soal kata sebesar-besarnya. Kenapa kata ini diartikan sebagai banyaknya volume isi perut bumi yang harus dikeduk? Kenapa kita (atau mereka itu) tidak berpikir soal nilai tambah yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat? Kala saja kita mengartikannya sebagai nilainya yang besar, tentunya batubara dan isi bumi lainnya tidak perlu dikeduk habis tetapi hanya perlu sedikit lalu direkayasa agar bernilai jual tinggi. Itu baru namanya sebesar-besarnya ntuk kemakmuran rakyat! Bukannya main ambil sembarangan tanpa kreasi peningkatan nilai tambah sehingga cepat habis seperti sekarang! 

"Dasar Guobl..."!, belum selesai saya berkata itu terdengar sapaan nyaring didekat saya: "Pak, beli telur penyu pak. Ini hari terakhir pak! Besok kami sudah tak boleh mengambil telur penyu lagi karena dilarang Pemerintah. Beli sekarang, pak!" kata penjaja telur penyu.

"Ah, tipuan kuno!", saya membatin. Tiap kali melihat orang dari luar daerah pasti mereka menawarkan dengan cara itu, mengatakan besok tidak bisa lagi mengambil telur penyu. Saya sudah hafal trik-trik kecil mereka. Tetapi karena saya juga suka makan telur penyu, saya lalu menanggapinya.
"Berapa harganya, pak?" tanya saya.
"3.500 rupiah satunya pak. Beli pak, besok kami sudah tak boleh berjualan lagi," bualnya.
"Lho, kok mahal gitu!? 2.500 ya," tawar saya.
"Belum dapat pak!" jawab si penjaja.
Singkat cerita tawar menawar alot pun terjadi diantara kami dan anda bisa menduga akhirnya terjadi kesepakatan harga kompromi di nilai 3.000 rupiah.

"Nah gitu dong! Kan kalau mau jalan tengah jadi win-win hasilnya," kata rekan seperjalanan saya.
"Apanya yang win-win?" tanya saya.
"Lha itu tadi, kan terjadi kesepakatan dan kedua belah pihak senang!" jawab teman saya.
"Sepakat dan senang sih iya, tetapi tidak win-win!" jawab saya.
"Lho, kok bisa begitu?!" balik dia yang bertanya.
"Iya, saya kan maunya cuma bayar 2.500 tapi harus merogoh kocek lebih dalam sebanyak 500.  Dan si penjual kan berharap dapat 3.500 tetapi hanya menerima 3.000. Saya kehilangan 500 dia juga kehilangan 500. Siapa yang menang!?" jawab saya.
"Jadi..., kalau begitu kalian berdua Lose-lose dong!??" selidik teman saya.
"Ya ialah, masa ya iya dong! Duren aja dibelah masa dibedong!" jawab saya nyengir.

NEXT TOPICS

  • Berpikir 'DAN' bukan 'ATAU'
  • Berpikir Induktif
  • Berpikir Ekstrapolatif
  • Mental KERE
  • Kompromi Bukanlah Win-Win
  • Gagal itu juga Sukses!
  • Tujuan Nan Takkan Pernah Gagal
  • QUIZ Sobat
  • Konsep WEIJI
  • Jangan Menghormati PERBEDAAN!

Very Inspiring Video

Recent Comments