Seri SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat - Artikel #015
Komunikasi terbuka atau open communication, adalah karakteristik kedua dalam pilar SOBAT yang mesti dimiliki oleh sebuah tim berkinerja hebat. Di dalam keterbukaan komunikasi itu, para anggota tim merasa nyaman dan leluasa untuk berbicara antara satu dengan yang lainnya. Mereka bahkan terpanggil untuk ikut memberikan komentar atau mengemukakan pendapat karena iklim yang tercipta merangsang mereka untuk ‘nimbrung’. Setiap anggota tidak merasa terikat oleh hambatan-hambatan psikologis berupa keraguan-raguan, takut salah atau dikira bodoh. Mereka merasa tidak perlu menjaga jarak atau jaim alias jaga image.
Suasana akrab demikian biasanya terjadi setelah satu dua orang berinisiatif memulai mengajak dialog, diskusi atau melontarkan canda (joke) diiringi perangai dan sikap yang terbuka, ramah, riang dan bersahabat. Apalagi jika disambut oleh orang atau orang-orang yang dipandang (belum tentu) berkedudukan lebih diantara mereka. Para anggota tim biasanya segera melepaskan jarak dan keraguan mereka setelah melihat orang yang dihormati atau diseganinya membuka diri, ramah, bersahabat dan tidak memandang rendah kepada mereka. Suasana akrab yang demikian ini juga didorong oleh pemahaman yang baik atas tujuan tim atau telah tercipta sense of purpose.
Komunikasi yang terbuka bukan hanya terlihat dari semangat besar anggota tim dalam berbicara tetapi juga diikuti dengan antusiasme yang sama besar untuk mendengarkan. Orang tidak cuma berbebut bicara tetapi juga berebut mendengarkan, menyimak pendapat rekan. Rasa ingin tahu yang besar terlihat nyata saat seseorang menyampaikan pendapatnya. Suasana demikian tercipta karena telah tumbuh pula rasa saling menghargai (respect) diantara mereka.
Dengan ini modal kedua telah dimiliki oleh tim.
Pertanyaannya, bagaimana suasana demikian dapat tercipta? Bukankah hal demikian akan memakan waktu lama untuk sampai sepeti itu? Jawabannya, benar demikian! Karena itu SOBAT menyusun skenario dan langkah-langkah praktis agar suasana komunikasi yang terbuka itu dapat tercipta dalam waktu yang relatif singkat. Sekenario dan langkah praktis serta sederhana itu memang harus didesain karena urusan komunikasi bukanlah perkara mudah.Salah satu kendalanya adalah karena orang hanya ingin mendengar apa yang ingin didengarnya! Orang cenderung tidak ingin mendengar pendapat yang berbeda dari dirinya, mereka tidak ingin mendengar apa yang tidak ingin didengarnya dan pendapat yang berbeda adala hal yang termasuk itu.
Dalam SOBAT ditunjukkan mukjizat yang terjadi manakala seseorang berani mendengarkan dan melihat hal yang berbeda, yang pada awalnya tidak ingin didengarnya. Mukjizat itulah yang akan membuat peserta sadar betapa pentingnya perbedaan jika berani mendengarkan dan menerimanya untuk kemudian dikelola demi menghasilkan solusi ketiga.